Posted by : Mustamar
Selasa, 08 Desember 2015
Tentunya kira tidak asing lagi ketika
mendengar hard drive. Hard drive adalah media penyimpanan data yang
sifatnya permanen. Ketika computer dimatikan atau melakukan restart,
data yang ada di hard drive tidak hilang. Pertama kali ditemukan oleh
IBM di tahun 1956. Ketika computer masih berukuran sebesar lemari, dan
hard drive ini berisi piringan cakram yang dapat merekam data secara
magnetic.Bisa dilihat di gambar dibawah ini bahwa ukuran harddisk 5 mb
bisa sebesar lemari di tahun 1956.
Gambar 1. Hard Disk Drive Ukuran 5 MB di Tahun 1956
Memang Hard disk drive atau HDD memiliki
umur paling tua, tetapi sampai saat ini mayoritas pc atau laptop masih
menggunakan HDD untuk media penyimpanan. Karena ukuran HDD saat ini yang
mengecil tapi dengan kapasitas yang semakin besar. Untuk HDD ukuran
3,5” sekarang bisa menampung untuk 3 TB atau 3000 Gb. Sungguh kapasitas
yang sangat besar. Lalu untuk ukuran 2,5” dapat menyimpan 1 Tb. Tetapi
Harddisk memiliki kelemahan yakni speed atau kecepatannya yang tergolong
rendah. Kecepatan read/write masih di kisaran 30-60 mbps. Jadi untuk
kalangan pengguna computer kelas berat, tentu hal ini merupakan hambatan
dalam melakukan pekerjaan.
Gambar 2. Isi dari Hard Disk Drive
Lalu belakangan ini muncul yang namanya
SSD atau Solid State Drive. Apa itu solid state drive ? Solid state
drive merupakan media penyimpanan dimana ia tidak menggunakan piringan
cakram pada biasanya namun menggunakan Memori NAND Flash yang bersifat
non-violate dimana tidak memerlukan arus listrik untuk melakukan
penyimpanan data.
Gambar 3. Solid State Drive dan Isinya
Di tahun 1970-1980an teknologi ini mulai
digunakan untuk supercomputer milik IBM, Amdahl dan crat. Tetapi
harganya yang sangat mahal menyebabkan teknologi SSD di masa itu tidak
popular. Lambat laun perkembangan SSD mulai terlihat. Yang paling
menonjol ialah di tahun 2007 dimana SSD sudah mulai medapatkan simpati
dari pabrikan Laptop dan netbook. Di tahun 2008 muncul SSD berukuran 256
Gb yang diluncurkan oleh Samsung. Dan belakangan ini sudah muncul yang
berukuran 500gb.
Namun SSD pun memiliki kelebihdan dan
kekurangan. Untuk kelebihannya SSD menggunakan konsumsi daya listrik
yang sangat kecil yakni hanya menggunakan 1 watt untuk ukuran 2,5”,
sedangkan HDD menggunakan daya 2,1 watt. Hal ini sangat terasa bagi
pengguna laptop atau netbook dengan daya tahan baterai yang tidak
terlalu kuat. Lalu kecepatan baca dan tulis SSD bisa mencapai 10x lipat
lebih cepat dibanding hard disk atau HDD. Sehingga kita-kira kecepatan
baca dan tulisnya di kisaran 400-600mbps. SSD juga tidak mempunyai delay
dalam melakukan penulisan atau pembacaan data. Bayangkan HDD itu harus
mencari sector mana disimpan data yang kita minta. SSD menggunakan
alamat langsung sehingga mengurangi delay dari read/write itu sendiri.
Disamping itu, SSD juga menguntungkan bagi adventurer atau yang bekerja
di bidang pertambangan dll, karena SSD tahan banting. SSD hanya
berisikan IC dan komponen elektronik lainnya, sedangkan HDD memiliki
komponen mekanik yang tidak boleh sampai terkena guncangan keras. SSD
juga tidak mengeluaran suara bising karena tidak menggunakan motor untuk
menggererakan pekerjaan. Disamping semua kelebihan itu, juga terdapat
kelemahan yakni harganya yang masih dikatakan kurang terjangkau. Jikalau
1 juta rupiah bisa membeli HDD ukuran 1 Tb, untuk membeli SSD hanya
mendapat 128 Gb. Lalu kapabilitas dari SSD masih dipertanyakan apakan
memang tahan untuk menyimpan data puluhan tahun seperti yang HDD
lakukan. Serta kecepatan write yang masih dibawah kecepatan read.
Lalu munculah invoasi baru yakni SSHD
atau Solid State Hybrid Drive. Dimana teknologi ini menggabungkan 2 buah
teknologi sebelumnya yakni HDD dan SSD. Kita tahu SSD mahal,
berkapasitas penyimpanan yang minim tetapi memiliki kecepatan yang jauh
lebih tinggi dibanding HDD. Dan kita juga tahu HDD murah, berkapasitas
besar tetapi kecepatannya rendah. Di teknologi SSHD mencoba
menggabungkan keduanya sehingga bisa bekerja jauh lebih optimal,
berkapasitas besar, dan lebih terjangkau. SSHD terinci dari SSD yang
mendukung kecepatan membaca dan menulis yang sangatlah cepat, HDD
mendukung di kapasitas yang sangat besar dan ketahanannya untuk
penyimpanan data. Namun ketika dilakukan uji coba benchmark, SSHD ini
masih kurang mengesankan bagi para pengguna karena kecepatannya tidak
sestabil SSD sendiri dan SSHD dianggap hanya menawarkan beberapa
improvisasi untuk start-up program dan saat melakukan shutdown.
Operating system saat ini yang mendukung penggunaan SSHD ialah Windows
8.1. Microsoft sadar teknologi ini sangat diperlukan untuk meningkatkan
daya kerja dari sebuah pc atau laptop. Dan pada April 2013, WD
mengumumkan SSHD berukuran 2,5” serta memiliki ketebalan hanya 5mm ke
pasar. Spesifikasinya ialah HDD berukuran 500 gb dan NAND Flash yang
terdiri dari 3 model yakni 8 gb, 16 gb dan 24 gb. Bagaimana anda
berminat untuk migrasi ke SSHD atau SSD ?